Semiotika dalam Kehidupan

  Lagu ‘Story of My Life’ dari grup band asal Inggris ‘One Direction’. Salah satu lagu favorit saya.   Lagu ini menceritakan tentang cerita mengenai kehidupan personil One Direction yang sering merasa homesick dan rindu dengan suasana family time yang sulit untuk mereka dapatkan setelah memulai debutnya. Ketika mendengar lagu ini kembali, pengalaman estetis yang saya rasakan adalah rasa nostalgia ketika kecil hingga remaja yang mana pada saat itu kebersamaan terutama dengan keluarga sangat terasa. Ketika keluarga masih lengkap dan dapat berkumpul bersama tanpa rasa khawatir akan perpisahan. Hingga ketika saya menjelang dewasa, sang kepala keluarga dipanggil untuk pulang.  Rasa ingin kembali berkumpul sangat tak bisa terelakkan, tapi tentu itu adalah hal yang tidak mungkin. Tapi mungkin suatu hari nanti dapat berkumpul kembali di tempat yang lain.  Sekian mitos dan pengalaman estetis dalam lagu “Story Of My Life” yang dinyanyikan oleh grup band One Direction  Terima kasih

  Nama       : Roby Cahyani (202146500868)                   Siti Syarah Fauziah (202146500874)   Kelas     : R4K       Jurnal I   Judul        : Analisis Semiotika Ferdinand De Saussure Makna Pesan Iklan Rokok A Mild versi Langkah   Objek       : Iklan Rokok A Mild versi Langkah   Metode    : Makna Pesan Iklan Rokok A Mild versi Langkah menggunakan metode penelitian Kualitatif   Analisis    : Teori Semiotika Ferdinand De Saussure   Kesimpulan    : Penandanya “langkah ini adalah hasil dari apa yang kita lalui”. Dalam adegan ada langkah manusia yang beraktifitas dengan berbagai ekspresi langkah ada sangat ringan, langkah berat, langkah sendiri dll.   Jurnal II   Judul       : Representasi Emosional Joker sebagai korban kekerasan dalam film Joker 2019 (Analisis Semiotika Ferdinand De Saussure).   Objek        : Film Joker 2019   Metode      : Deskriptif   Analisis     :  Teori Semiotika Ferdinand De Saussure   Kesimpulan    : Penandanya “perubahan kostum” yang dari awalnya warna monokrom

 Nama    : Roby Cahyani (202146500868) Nama    : Siti Syarah Fauziah (202146500874) Kelas    : R4K Analisis Semiotika Ferdinand De Saussure pada Iklan Go-Food "Ibu sedang sibuk"      Abstrak ini membahas tentang analisis iklan layanan GoFood dengan menggunakan pendekatan semiotika Ferdinand de Saussure. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi dan analisis isi iklan GoFood yang dipublikasikan pada media sosial. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui cara penggunaan tanda dan simbol dalam iklan GoFood untuk membentuk makna dan mempengaruhi persepsi konsumen tentang layanan GoFood. Hasil penelitian menunjukkan bahwa iklan GoFood menggunakan berbagai tanda dan simbol, seperti gambar, warna, kata-kata, dan tata bahasa untuk membentuk makna dan mempengaruhi persepsi konsumen tentang layanan GoFood.      Beberapa contoh tanda dan simbol yang ditemukan dalam iklan GoFood adalah logo GoFood yang menampilkan k

Inovasi bentuk figur kayon wayang kulit purwa gaya Surakarta.   Wayang kulit yaitu seni tradisional Indonesia yang terutama mengembang di Jawa.     Hasil analisis, pendekatan dan teori yang digunakan oleh Dr. Pandu Pramudita :   "inovasi figur kaon tampak pada keragaman bentuk figur kayon yang dilihat dari aspek bidang dan isiannya" DUS Pendekatan: Seni Rupa Teori: Ikonografi   "inovasi bentuk figur kayon terjadi karena adanya proses kreatif yang dilakukan secara dialektis oleh seniman wayang dari pengalamannya terhadap bentuk-bentuk figur kayon sebelumnya" Pendekatan: Sosiologis Teori: Dialektika   "nilai filosofis figur kayon berada pada simbolitas unsur-unsur pembentukya yang ditemukan pada setiap figur kayon meski memiliki ragam bentuk dari hasil inovasi" Pendekatan: Antropologi Teori Utama: Estetika Jawa Teori Pendukung: Simbol, Estetika Paradoks   Metode penelitian :  Metode fenomenologi dengan lokus peneltian material figur kayon gaya Surakarta, yan

Semiotika adalah ilmu yang mempelajari tentang makna dari tanda. Di dalam kehidupan sehari-hari ini, ada banyak tanda yang tanpa sadar ternyata itu adalah bentuk dari komunikasi non verbal pula. Sebut saja ketika kita melihat barang-barang yang mengandung ‘kenangan’ kemudian seolah kita dapat kembali melihat, mengingat dan merasakan bagaimana kenangan itu mengalir.   Seperti saya yang akan menceritakan cerita ketika saya kecil dimana dunia hiburan selain bermain dengann teman-teman adalah dengan menonton tv, yang mana gawai pada saat itu masih sangat terbatas.   Saya masih ingat betul, ketika saya masih kecil, keluarga kami memiliki TV analog yang menjadi pusat hiburan di rumah kami. Saat itu, kami hanya bisa menonton siaran televisi yang tersedia pada waktu itu, dan tidak ada cara untuk menonton tayangan kembali atau merekam acara televisi tersebut.  Kami juga harus menyesuaikan antena televisi kami dengan sangat hati-hati untuk mendapatkan sinyal yang jelas. Seringkali, kami harus be